Blangpidie- Puluhan Mahasiswa yang tergabung
dalam wadah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh barat daya,melakukan
program rutinitas yang disebut “Saweu
gampoeng” ramadhan atau Bakti Sosial (BAKSOS), disalah satu desa yaitu desa
Keudee baroe,tepatnya dusun setia yang ada dikecamatan kuala Batee kabupaten
Aceh barat daya.
Kegiatan ini merupakan program rutinitas
tahunan pimpinan cabang ikatan mahasiswa Muhammadiyah,sebagai bentuk
pengimplementasian trilogi pergerakan dalam bidang sosial masyarakat.
program yang berlangsung sejak tanggal 14 sampai 20 juli 2014 ini diketuai oleh IMMawan Subki, dan diikuti oleh puluhan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten aceh BaratDaya. Dalam program tersebut,berbagai aktivitas yang dilakuakan,mulai dari diadakan bimbingan belajar terhadap anak desa, yang mencakup tiga mata pelajaran, yaitu pendidikan agama Islam,Bahasa Inggris dan Matematika,disamping itu, juga diadakan pembersihan lingkungan hidup sebagai bentuk penyadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan. “Program ini awalnya kami rencanakan pada tiga titik,yaitu dikecamatan Babah Rot,kecamatan kuala Batee dan kecamatan Manggeng,setelah kami melakukan beberapa tahap penilaian dan survei,sehingga jatuh di desa Keude Baroe Kecamatan Kuala Batee sebagai objek pengabdian kami” Papar IMMawan Subki selaku ketua penitia.Dan tambah Subki,baksos ini merupakan sebagai bentuk pengabdian kami sebagai kader terhadap Masyarakat,yang memang kami terjun langsung kelapangan untuk berbaur dan melihat langsung bagaimana kondisi desa tersebut”.
Hal senada juga disampaikan Zulfahmizar ketua Umum pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Aceh Barat Daya, “ Bakti Sosial ini Merupakan Program rutinitas kami dilembaga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yang kami adakan setahun sekali pada bulan Ramadhan,seperti yang telah kami lakukan pada tahun-tahun sebelumnya,dan pada tahun ini kami pribadi merasa aroma yang sangat berbeda dari tahun-tahun seblumnya,coba saja kita bayangkan,desa tempat kami mengabdi ini sungguh sangat banyak hal yang perlu diperbaiki,dan setelah kami kroscek ternyata banyak anak-anak di desa ini yang putus sekolah dan mayoritas warganya tamatan Sekolah Dasar (SD).
Desa yang terletak jauh dari perkotaan ini,termasuk salah satu desa yang terpencil dikabupaten tersebut,bahkan desa ini tergolong misterius bagi warga kabupaten Aceh Barat daya, dikarenakan banyak yang belum tau keberadaan desa tersebut,letak desa yang dikelilingi perkebunan kelapa sawit ini sungguh banyak kekurangan yang didapati,mulai dari kurangnya sentuhan tangan pemerintah sampai ke taraf terbengkalainya fasilitas kesehatan yang tidak ditempati oleh dokter yang mengabdi ditempat tersebut.
“dari awal berdirinya desa ini puluhan tahun yang lalu,baru ditahun 2011 kami mendapatkan pengadaan listrik,itupun dikarenakan aksi kepedulian dari adek-adek kami mahasiswa IMM yang mengkritisi pemerintah pada saat itu” ungkap Ali Hasyimi kepala lorong desa tersebut.
program yang berlangsung sejak tanggal 14 sampai 20 juli 2014 ini diketuai oleh IMMawan Subki, dan diikuti oleh puluhan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten aceh BaratDaya. Dalam program tersebut,berbagai aktivitas yang dilakuakan,mulai dari diadakan bimbingan belajar terhadap anak desa, yang mencakup tiga mata pelajaran, yaitu pendidikan agama Islam,Bahasa Inggris dan Matematika,disamping itu, juga diadakan pembersihan lingkungan hidup sebagai bentuk penyadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan. “Program ini awalnya kami rencanakan pada tiga titik,yaitu dikecamatan Babah Rot,kecamatan kuala Batee dan kecamatan Manggeng,setelah kami melakukan beberapa tahap penilaian dan survei,sehingga jatuh di desa Keude Baroe Kecamatan Kuala Batee sebagai objek pengabdian kami” Papar IMMawan Subki selaku ketua penitia.Dan tambah Subki,baksos ini merupakan sebagai bentuk pengabdian kami sebagai kader terhadap Masyarakat,yang memang kami terjun langsung kelapangan untuk berbaur dan melihat langsung bagaimana kondisi desa tersebut”.
Hal senada juga disampaikan Zulfahmizar ketua Umum pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Aceh Barat Daya, “ Bakti Sosial ini Merupakan Program rutinitas kami dilembaga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yang kami adakan setahun sekali pada bulan Ramadhan,seperti yang telah kami lakukan pada tahun-tahun sebelumnya,dan pada tahun ini kami pribadi merasa aroma yang sangat berbeda dari tahun-tahun seblumnya,coba saja kita bayangkan,desa tempat kami mengabdi ini sungguh sangat banyak hal yang perlu diperbaiki,dan setelah kami kroscek ternyata banyak anak-anak di desa ini yang putus sekolah dan mayoritas warganya tamatan Sekolah Dasar (SD).
Desa yang terletak jauh dari perkotaan ini,termasuk salah satu desa yang terpencil dikabupaten tersebut,bahkan desa ini tergolong misterius bagi warga kabupaten Aceh Barat daya, dikarenakan banyak yang belum tau keberadaan desa tersebut,letak desa yang dikelilingi perkebunan kelapa sawit ini sungguh banyak kekurangan yang didapati,mulai dari kurangnya sentuhan tangan pemerintah sampai ke taraf terbengkalainya fasilitas kesehatan yang tidak ditempati oleh dokter yang mengabdi ditempat tersebut.
“dari awal berdirinya desa ini puluhan tahun yang lalu,baru ditahun 2011 kami mendapatkan pengadaan listrik,itupun dikarenakan aksi kepedulian dari adek-adek kami mahasiswa IMM yang mengkritisi pemerintah pada saat itu” ungkap Ali Hasyimi kepala lorong desa tersebut.
“Dan jika dilihat dari berbagai segi,sungguh
sangat banyak kekurangan yang didapati,mulai dari jalan desa yang masih belum
teraspal sampai ketingkat pendidikan yang masih belum merata,coba saja kita bayangkan,anak-anak
kami mesti menempuh tiga kilo perjalanan untuk bisa duduk dibangku belajar dan
belum lagi terbangan debu yang bisa mengganggu pernapasan, kami berharap agar
pemerintah membuka mata dengan selebar-lebarnya terhadap generasi desa
kami,setidaknya bisa memberi fasilitas trasportasi untuk anak-anak kami,agar
tidak terjadinya pembodohan regenerasi didesa ini” keluh Madi sekdes desa keude
baroe.
Dari berbagai kondisi yang didapati,sungguh
bukan menjadi penghalang bagi kader-kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam
menjalankan tugas yang telah diamanahkan selaku mahasiswa,dan merekapun
berharap agar pemerintah bisa mengakomodir Aspirasi masyarakat setempat jika
memang pemerintah mempunyai loyalitas terhadap Masyarakat.( PC IMM ABDYA )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar