Rabu, 10 Oktober 2012

KASIH TERSELIMUTI

Oleh : Julida Fisma
Ketua Umum PC IMM Aceh Barat Daya

Setiap pemimpin tentu ada masanya, setiap masa tentu akan berakhir, ungkapan sederhana, namun mengandung ribuan makna, lalu apa kaitannya dengan kasih terselimuti? Jawabannya ada ,akan tetapi punya siratan dan kiasan makna tersendiri. Kasih disini merupakan wujud perbuatan yang di berikan secara sengaja untuk sebuah harapan baru dan nyata, tetapi sering di baluti oleh sejuta kepentingan-kepentingan yang tidak pasti, kasih terselimuti bisa di kolerasikan dengan kepentingan apa saja, Dari mulai kepantingan pribadi, golongan, kelompok dan lain sebagainya.
Sebuah contoh sederhana, menjelang Musyawah Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Kabupaten yang berjulukan Negeri Breuh Sigupai yang hanya tingga hitungan hari lagi menjadi momen yang “suci” untuk transpormasi kader dalam menyambung estapet kepemimpinan. Tentunya di sini akan adanya sebuah arena tempat Kontestan-kontestan berkompetisi secara sehat tanpa ada cara-cara anti demokrasi, (kita harapkan seperti itu), mereka yang bersaing adalah kader-kader yang berdedikasi tinggi yang diawali oleh proses-proses dan berakhir dengan pemberian mandat oleh Ikatan untuk menjalankan roda Organisasi.
Contoh sederhana di atas adalah sebuah momen, bagi orang-orang yang punya kepentingan, baik sesaat, maupun seterusnya, bersifat pribadi, kelompok dan sebagainya esensialnya tetap pada koridor awalnya itu KEPENTINGAN, namun perlu digaris bawahi bukan kepentingan kalayak banyak sekalipun kata kepentingan kalayak banyak itu juga diselimuti. Kita kembali ke pokok persoalan terkait dengan Judul KASIH TERSELIMUTI.
Disini akan hadir oknum,tokoh-tokoh,senior-senior dan Kanda-kanda yang seolah-olah menjadi juru penyelamat bagi Ikatan dimaksud, namanya juga sesepuh, tentu retorikanya bisa mematahkan setiap sudut pandang orang lain sekalipun rasional. Disitu sang TOKOH akan menebarkan angin segar yang mampu menina bobokkan segenap bawahan or juniornya yang masih mempunya pengalaman organisasi dangkal, kalau dalam bahasa ENGLISHnya “ DI PEUBODOH-BODOH” alias di pengeut, saya tidak mengatakan itu benar tapi begitu adanya.
Untaian kata MENYELAMATKAN, SAYANG terhadap oragnisasi gencar di alamatkan dan di bicarakan disaat berinteraksi dengan sejumlah kader-kadernya, kata “ menyelamatkan, sayang, bisa di artikan sebagai Sebuah “KASIH” atau “KEPEDULIAN” atau “RASA CINTA “ yang cukup mendalam terhadap organisasi. Bermodalkan kata-kata dan sikap “sok suci” tersebut akan menghasilkan puluhan pengikut, wow liciknya. Secara tidak langsung di arena musyab akan biasa mengakomodri kepentingannya dengan menitipkan orang-orangnya di Struktural nantinya, sebagai bentuk kepedulian”mereka” untuk menyelamatkan organisasi dari tangan-tangan orang yang menurut mereka tidak layak memimpin roda organisasi tepatnya orang nomor satu dalam Ikatan, berpijak pada Analisis Swot keliru persi mereka.
Disini kita akan ada sebuah PERBEDAAN dan perbedaan ini harus benar –benar cermat dinilai dan diteliti, saya yakin hanya orang-orang yang berdedikasi tinggi yang mampu mencermati secara bijak perbedaan ini, Kita coba bandingkan Yang mana sebenarya oknum Tokoh, senior, dan kanda kanda yang benar-benar loyal terhadap organisasi dan Tokoh,senior, kanda yang bermulut dan bersikap manis saja padahal mempunyai sejuta kepentingan.
KITA BUKTIKAN :
Oknum Senior, Tokoh, dan Kanda yang mengatakan sayang, cinta dan loyal terhadap oragnisasi yang bermain di belakang layar dan menitipkan orang –orangnya dalam structural formatur atas nama PENYELAMATAN Organisasi, apakah orang –orang ini yang benar benar loyal terhadap organisasi????
Atau ada Oknum Senior, tokoh dan Kanda yang hanya memperhatikan dari luar saja tanpa bermain dan meng interpensi juniornya???
Tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing, akan tetapi bagi saya, Senior, Kanda dan tokoh yang bermain di Arena musyab sekalipun itu meng atas namakan PENYELAMATAN itu adalah Senior, Kanda dan tokoh yang menghacurkan organisasi, dan melecehkan uniform ikatan dan itulah orang-orang yang dimaksud dengan KASIH TERSELIMUTI. Percaya atau tidak tergantung pada prinsip masing-masing.
Saya berharap kepada senior, tokoh dan kanda untuk tidak mempraktekkan KASIH TERSELIMUTI di arena Musyab nantinya, Biarkan kebebasan berdemokrasi secara sehat sesuai dengan keinginan mereka tanpa sedikitpun adanya interpensi, jika ingin Organisasi or Iktan ini jaya dan bermartabat untuk yang akan datang, dan saya cukup yakin jika para senior, kanda dan tokoh sepakat dengan karya kecil ini.
Kebebasan demokrasi beda dengan demokrasi interpensi, saya juga percaya bahwa peserta musyab punya niat baik untuk melaksanakan proses selektif tanpa adanya interpensi sedikitpun.

Bilahifisabilihaq Fastabikhul Khairat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar