Rabu, 06 Februari 2013

Merasa tak di Hargai Belasan Kader IMM terobos ruang Ketua DPRK Abdya

Blangpidie. Belasan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) datangi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), kehadiran mereka ke gedung dewan tersebut di duga karena kekesalan terhadap perilaku dan sikap ketua dewan yang sering ingkar janji terhadap mahasiswa. setiba di ruangan dalam gedung DPRK Abdya, kader IMM disambut langsung oleh Ketua DPRK Abdya M.Nasir dan langsung di bawa keruang kerjanya untuk berdiskusi terkait persoalan yang dihadapi.

                Saat memasuki ruangan ketua dewan Abdya itu, terlihat sudah ada beberapa orang yang menunggu seperti Asisten pribadi dan salah seorang Sekretaris yang sedang membuka lembaran buku agenda surat, mereka yang datang Ketua Bidang Hikmah PC IMM Abdya beserta belasan Kader lainnya. Tanpa mengurangi rasa hormat Zulfahmizar langsung membuka forum dialogis dengan Ketua Dewan terkait dengan Persoalan yang sedang mereka hadapi.
                Dalam kesempatan itu, Zulfahmizar mempertanyakan kinerja para sekretariat DPRK Abdya yang bekerja di bagian umum, dan mempertanyakan sikap ketua DPRK dalam menampung setiap pengaduan mahasiswa. “ass.langsung saja pak ketua dewan yang terhormat, kami kader imm abdya mempertanyakan terkait kinerja teman-teman yang ada di bagian umum, kenapa ini saya tanyakan karena terkait dengan adanya proposal imm yang sudah diagendakan tetapi saat ingin di telusuri kembali proposal imm sudah tidak ada lagi (hilang). Kedua  kami sudah berkali-kali mengajukan proposal kepada bapak secara langsung, karena ada sebuah ketakutan “nanti hilang lagi kalau di agendakan”kami pikir lebih baik secara langsung akan tetapi yang kami ajukan secara langsung juga  tidak tau kemana?” ulas Zulfahmizar.
                Mendengar pertanyaan tersebut ketua DPRK Abdya M.Nasir.SH, menjawab sekaligus memanggil asisten pribadinya mengecek kebenaran yang sesuai lontaran pertanyaan tersebut, sambil menunggu kepastian dari aspri, Nasir menjawab pertanyaan kedua, kita sangat serius menangani permasalahan mahasiswa apalagi IMM yang selama ini cukup eksis dalam menyuarakan kebenaran, tentu tidak mungkin saya melihat IMM sebelah mata. Adek adek imm tau saya saat ini serba kekurangan jadi tolong dimengerti dan saya tidak saja melayani Mahasiswa tetapi juga masyarakat, saat ini saja hampir segudang proposal yang saya terima, wajar saja kalau saya lupa. “ saya mengerti keadaan adek-adek, sebab saya dulu juga mahasiswa, saya cukup mengerti, prosedur yang saat ini berlaku adalah bertahap yang kita dahulukan yang awal dulu “Jelas nasir dengan khas Acehnya.
                Mendengar jawaban tersebut Sejumlah kader bertanya secara prontal “ kalau itu jawabannya berati, tidak jelas prosedur yang berlaku di DPRK Abdya, Kita terima alasan tetapi harus ada kepastian yang jelas,misalnya ada atau tidak, ini tidak, besok,besok dan besok, kalau bapak ingin membantu ya jangan seperti itu, masak 4 proposal IMM masuk ke DPRK Abdya sekalipun tidak pernah ada bantuan, ini ada apa??? Yang tidak enaknya kami dengan semua proposal IMM Abdya Hilang di Institusi DPRK,
                Pada kesempatan yang sama tiba-tiba Aspri melaporkan Kalau Proposal IMM sudah tidak ada lagi, hilang, yang ada cuma 1 dari tiga proposal yang di ajukan pada 4 Maret 2012, sedang yang 3 lagi hilang entah kemana.
Mendengar penjelasan asistennya ketua DPRK M.Nasir terlihat gugub dan membenarkan bahwa ada proposal IMM Aceh Barat Daya hilang tidak tau kemana, atas kesalahan tersebut M.Nasir selaku ketua Dewan Kabupaten Abdya meminta ma’af kepada kader IMM Abdya, dirinya berjanji akan mencari agar proposal tersebut bisa di dapatkan kembali.
                saya mohon pengertian adek-adek IMM, kehilangan itu bukan di sengaja tetapi maklumlah terlalu banyak hal yang harus saya pikirkan, proposal kenduri maulid sampai proposal mahasiswa, dari mulai kecamatan Manggeng hingga Keujung babahrot ( Sambil memperlihatkan sebuah proposal berlambangkan duasingga ) untuk itu saya minta ma’af kepada adek-adek dan persoalan ini saya berharap tidak perlu diperpanjang” begitu elak M.Nasir sambil meminta ma’af”.
                Mendengar ucapan pembenaran  Ketua DPRK Abdya M.Nasir atas hilangnya beberapa proposal IMM yang telah di agendakan, Baidullah selaku Ketua Bidang Organisasi dan Mizan, secara bersamaan begitu mudah bapak meminta ma’af itu sama halnya bapak tidak menghargai hal pemikiran Kader IMM, Perlu bapak tau Proposal IMM Yang kami ajukan bukan kepentingan pribadi kami!!! Tapi ada kaitannya dengan kepentingan bersama, seperti seminar sehari denga thema“menanti gebrakan dari pemerintah baru abdya” itu bukan kepentingan kami, dengan adanya seminar kita undang keucik dan tuha peut gampoeng untuk berdialogis terkait dengan mau dibawa kemana abdya ini, lihat saja hampir 200 hari lebih belum jelas arah pembangunan 5 tahun Kedepan.
                enak sekali kalau minta ma’af seperti itu, kegiatan ini bukan untuk pribadi kami tetapi ada kaitannya dengan aceh barat daya” tandas mizan dengan suara agak nyeleneh.
                Sementara Sekretaris Umum PC IMM Abdya Menambahkan sekaligus mengusulkan, agar persoalan ini dicukupkan saja, dan dirinya berharap kejadian ini hanya dirasakan oleh imm abdya saja, tidak terjadi pada masyarakat abdya, “ kita berharap kejadian in menjadi bahan pembelajaran kedepan untuk sebuah perbaikan tanpa terulang lagi
                Kehadiran kader imm Abdya kegedung DPRK Abdya sekira jam 9.30 Wib, dan setelah terjadi dialogis yang alot dan mendengar permintaan maaf ketua dprk Abdya Kader imm abdya, membubarkan dan meminta izin keluar dari ruangan ketua dewan Abdya pada jam 12.28 Wib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar